Desa Cintakarya

Kec. Samarang
Kab. Garut - Jawa Barat

Artikel

Sunda Wiwitan di Cintakarya: Warisan Leluhur di Tengah Harmoni Keberagaman

Administrator

02 Juli 2025

15 Kali dibuka

Di sudut tenang Desa Cintakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut—tepatnya di RW 04—hidup sebuah komunitas adat yang menjaga warisan leluhur dengan penuh cinta dan keterbukaan. Mereka adalah bagian dari pemeluk kepercayaan Sunda Wiwitan, dengan jumlah sekitar 88 kepala keluarga dan 312 jiwa yang hidup berdampingan dengan masyarakat umum lainnya secara harmonis.

Akar yang Kuat, Nilai yang Terus Tumbuh

Sunda Wiwitan di Cintakarya telah berdiri sejak abad ke-17, dan kini telah memasuki generasi ke-7. Kepemimpinan adat diteruskan secara turun-temurun, dari:

  • Jaya Wiguna (pendiri)

  • Eyang Jangkung

  • Mak Empuh

  • Abah Wiratma

  • Hingga kini dipimpin oleh Abah Endan, sesepuh yang disegani.

Meskipun berpijak pada nilai-nilai spiritual warisan nenek moyang, komunitas ini tetap terbuka terhadap perkembangan zaman. Mereka menggunakan teknologi, mengikuti sistem pendidikan nasional, dan berpakaian sesuai kebutuhan—menunjukkan bahwa adat dan kemajuan dapat berjalan beriringan.

WhatsApp_Image_2025-07-02_at_21-17-58_ba57ec6d 

Toleransi dan Keterbukaan dalam Pendidikan

Pusat kepercayaan Sunda Wiwitan memang berada di Kuningan, namun di Cintakarya, anak-anak bebas bersekolah di mana saja. Yang unik, khusus jenjang SMP, mereka dianjurkan belajar di Kuningan sebagai bentuk penghormatan terhadap pusat tradisi leluhur. Keputusan ini tetap bersifat terbuka, tidak membatasi hak pendidikan, dan justru mempererat koneksi spiritual generasi muda.

Warisan Budaya yang Terbuka untuk Semua

Komunitas Sunda Wiwitan aktif melestarikan berbagai seni tradisional yang tidak hanya menjadi bagian dari identitas, tetapi juga sarana berbagi dan belajar lintas budaya:

  • Seni batik dan ukir

  • Pembuatan alat musik tradisional: kendang, suling, kecapi

  • Tari-tarian dan musik angklung buncis yang enerjik dan inklusif

Fasilitas budaya seperti leuit (lumbung padi), bale atikan (ruang belajar), panggung seni, hingga ruang baca terbuka untuk siapa pun yang ingin belajar dan berinteraksi dengan nilai-nilai budaya lokal.

Tradisi yang Menghimpun, Bukan Memisahkan

Sejak tahun 1959, komunitas ini secara rutin menggelar:

  • Mapag Tahun (di bulan Muharam): menyambut tahun baru dengan doa bersama dan pertunjukan budaya.

  • Ampih Pare: perayaan panen sebagai bentuk rasa syukur dan kebersamaan.

Kedua acara ini terbuka bagi semua lapisan masyarakat—baik pendatang, peneliti, pelajar, maupun wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat budaya lokal.

WhatsApp_Image_2025-07-02_at_21-18-32_ce5a9396 

Diakui Dunia, Dihormati oleh Bangsa

Komunitas Sunda Wiwitan di Cintakarya telah menjadi rujukan studi dan kolaborasi budaya. Mereka menerima kunjungan dari berbagai universitas di Indonesia seperti UNJ, UNHAS, UIN, hingga peneliti dari Singapura, Amerika, Kanada, Meksiko, Argentina, dan banyak negara lainnya.

Harmoni dalam Kebhinekaan

Yang paling membanggakan, masyarakat Sunda Wiwitan di Cintakarya dikenal sangat ramah, terbuka, dan menjunjung tinggi nilai keberagaman. Hidup berdampingan dengan komunitas lain tanpa sekat, mereka memberi contoh bahwa adat istiadat bukanlah penghalang kemajuan, melainkan jembatan untuk saling memahami dan menghormati.

Komentar yang terbit pada artikel "Sunda Wiwitan di Cintakarya: Warisan Leluhur di Tengah Harmoni Keberagaman"

Kirim Komentar

Nama
Telp./HP
E-mail

Komentar

Captha

Komentar Facebook

Aparatur Desa

Layanan Mandiri
Layanan Mandiri
Layanan Mandiri
Layanan Mandiri

Desa Cintakarya

Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat

Agenda

Belum ada agenda terdata

Sinergi Program

Komentar

Media Sosial

Statistik Pengunjung

Hari ini:68
Kemarin:29
Total:2.332
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:216.73.216.159
Browser:Mozilla 5.0

Lokasi Kantor Desa

Latitude:-7.2298660523287
Longitude:107.84600768361

Desa Cintakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut - Jawa Barat

Buka Peta

Wilayah Desa